Struktur Biaya dan Pendapatan Usahatani Brokoli
Abstract
Salah satu komoditi yang dibudidayakan petani di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu adalah brokoli. Pengelolaan usahatani brokoli banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga yang biasanya tidak diberi balas jasa dalam bentuk upah. Hal ini menyebabkan rendahnya biaya usahatani. Tujuan penelitian untuk mengetahui:(1) Struktur biaya usahatani brokoli;(2) Pendapatan usahatani brokoli di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2021 di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu - Kota Batu. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen kamera, buku, dan kuesioner. Sampel petani brokoli sebanyak 13 orang ditentukan dengan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani berdasar analisis finansial dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Struktur biaya usahatani brokoli berdasar analisis finansial untuk lahan 0,30 ha terdiri dari pajak lahan 2,90 %, biaya benih 30,02 %, biaya pupuk 58,94 % dan biaya pestisida 8,14 %, rata-rata biaya total usahatani Rp 595.740/MT. Struktur biaya usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi untuk luas lahan 0,30 ha terdiri dari pajak lahan 0,20 %, biaya penyusutan peralatan 0,32 %, biaya benih 2,09 %, biaya pupuk 4,10%, biaya pestisida 0,57% dan biaya tenaga kerja dalam keluarga 92,72%. Rata-rata biaya total usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi Rp 8.566.424/MT .Adapun rata-rata pendapatan usahatani brokoli berdasar analisis finansial untuk luas lahan 0,30 ha Rp 11.253.964, dan rata-rata pendapatan usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi Rp 3.283.280.