Pendapatan Usahatani Bawang Daun
Abstrak
Kota Batu mempunyai peluang besar dalam mengembangkan tanaman hortikultura, antara lain bawang daun. Salah satu kecamatan penghasil bawang daun di Kota Batu ialah Kecamatan Junrejo. Permasalahan yang dihadapi petani dalam mengelola usahatani bawang daun antara lain mahalnya biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani bawang daun dan (2) Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani bawang daun di Kelompok Tani Agromulyo, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Agromulyo, Desa Torongrejo, Kecamatan Bumiaji-Kota Batu pada bulan Juli sampai Agustus 2022. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data usahatani bawang daun selama satu musim tanam. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistika, Desa Torongrejo, jurnal dan publikasi lainnya. Responden penelitian ialah petani bawang daun yang merupakan anggota Kelompok Tani Agromulyo, ditentukan dengan metode sampling jenuh (saturation sampling) terhadap 60 orang anggota Kelompok Tani Agromulyo yang berusahatani bawang daun. Analisis data menggunakan analisis usahatani dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penerimaan usahatani bawang daun untuk luasan satu hektar selama satu musim tanam Rp 269.384.800,00, biaya usahatani Rp. 104.584.499,60 dan pendapatan usahatani sebesar Rp 164.800.300,40. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang daun yaitu produksi dan biaya bibit, sedangkan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan.