Pendapatan Usahatani Bawang Daun

Penulis

  • Niniek Kusumawardani Institut Pertanian Malang
  • Selestinus Daga Institut Pertanian Malang
  • Ahmad Sofwani Institut Pertanian Malang

Abstrak

Kota Batu mempunyai peluang besar dalam mengembangkan tanaman hortikultura, antara lain bawang daun.  Salah satu  kecamatan penghasil bawang daun di Kota Batu  ialah Kecamatan Junrejo.  Permasalahan yang dihadapi petani dalam mengelola usahatani bawang daun antara  lain mahalnya biaya bibit, biaya pupuk,  biaya pestisida dan biaya tenaga kerja.  Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani bawang daun dan (2) Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani bawang daun di Kelompok Tani  Agromulyo,  Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Agromulyo, Desa Torongrejo, Kecamatan Bumiaji-Kota Batu pada bulan Juli sampai  Agustus 2022.  Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan menggunakan  kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data usahatani bawang daun selama satu musim tanam. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistika, Desa Torongrejo,  jurnal dan  publikasi lainnya. Responden penelitian ialah petani bawang daun yang merupakan anggota  Kelompok Tani Agromulyo, ditentukan dengan metode sampling jenuh (saturation sampling) terhadap 60 orang anggota Kelompok Tani Agromulyo yang berusahatani bawang daun. Analisis data menggunakan analisis usahatani dan  regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penerimaan usahatani bawang daun untuk luasan satu hektar selama satu musim tanam  Rp 269.384.800,00, biaya  usahatani Rp. 104.584.499,60 dan pendapatan usahatani sebesar Rp 164.800.300,40. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang daun yaitu produksi dan  biaya bibit, sedangkan biaya tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan.

Unduhan

Diterbitkan

2024-01-26

Terbitan

Bagian

Table of Content