Keanekaragaman Dan Pola Sebaran Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tingkat Pohon Di Hutan Lindung Coban Talun
Abstrak
Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat mengacu pada penilaian keunggulan yang menghasilkan komponen aktif untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Penelitian keberadaan tumbuhan berkhasiat obat ini bertujuan untuk menemukan komposisi jenis, keanekaragam dan kemerataan jenis, dan pola sebaran jenis yang terdapat di berbagai petak mewakili suatu kawasan hutan. Pengambilan data tumbuhan mengunakan metode kuadran dengan model wandering quarter yaitu mengukur dan mencatat diameter batang, mengukur jarak dan pengambilan sampel tumbuhan berkhasiat obat. Dari hasil penelitian diketahui pada blok 40a terdapat 11 jenis dengan didominasi oleh 3 jenis tumbuhan obat yaitu Trema orientalis (INP 47,55), Mallotus paniculatus (INP 67,11), Laportea sinuata (INP 45,38). Keanekaragaman jenis dalam kondisi tinggi dengan nilai 2,18, sedangkan Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,91 sehingga 0 < 0,91 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan tinggi, komunitas stabil. Pada blok 42 terdapat 6 jenis pohon obat , yang paling banyak ditemukan adalah Mallotus paniculatus (INP 77,19) dan Trema orientalis (INP 195,87). Nilai keanekaragaman jenis sedang dengan nilai 1,13. Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,63 sehingga 0 < 0,63 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan sedang, komunitas labil. Pada blok 43a terdapat 11 jenis pohon obat yang di dominasi oleh Croton tiglium (INP 93,92) dan Mallotus paniculatus (INP 91,85). Keanekaragaman dalam kondisi keanekaragaman rendah dengan nilai 0,81. Jumlah kemerataan seluruh jenis tumbuhan berkhasiat obat memiliki nilai 0,81 sehingga 0 < 0,81 ≤ 1 termasuk dalam kategori kemerataan tinggi, komunitas stabil. Pada perbadingan blok 1 dan 2, blok 1 dan 3, blok 2 dan 3 tidak ada perbedaan keanekaragaman jenis. Kriteria penilaian pola distribusi pada blok 40a (A =0,018), blok 42 (A=0,021), blok 43a (A=0,0159). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada 3 blok penelitian memiliki populasi berdistribusi seragam.