Struktur Biaya dan Pendapatan Usahatani Brokoli
DOI:
https://doi.org/10.63296/jgh.v2i1.24Abstract
Salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan petani Di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu - Kota ialah brokoli. Pengelolaan usahatani brokoli banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga yang biasanya tidak diberi balas jasa dalam bentuk upah. Hal ini menyebabkan rendahnya biaya usahatani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui:(1) Struktur biaya usahatani brokoli;(2) Pendapatan usahatani brokoli di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2021 di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu - Kota Batu. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Instrumen dalam pengumpulan data primer ialah kamera, buku, dan kuesioner. Sampel petani brokoli sebanyak 13 orang ditentukan dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis usahatani berdasar analisis finansial dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Struktur biaya usahatani brokoli berdasar analisis finansial untuk lahan 0,30 ha terdiri dari pajak lahan 2,90 %, biaya benih 30,02 %, biaya pupuk 58,94 % dan biaya pestisida 8,14 %, rata-rata biaya total usahatani Rp 595.740/MT. Struktur biaya usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi untuk luas lahan 0,30 ha terdiri dari pajak lahan 0,20 %, biaya penyusutan peralatan 0,32 %, biaya benih 2,09 %, biaya pupuk 4,10%, biaya pestisida 0,57% dan biaya tenaga kerja dalam keluarga 92,72%. Rata-rata biaya total usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi Rp 8.566.424/MT. Adapun rata-rata pendapatan usahatani brokoli berdasar analisis finansial untuk luas lahan 0,30 ha Rp 11.253.964, dan rata-rata pendapatan usahatani brokoli berdasar analisis ekonomi Rp 3.283.280.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 JURNAL GREEN HOUSE

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.